Friday, October 2, 2015

Wanita penjaja kacang berpakaian tipis di Taiwan

Friday, October 2, 2015 Unknown
gadis pinang penjual kacang
foto : tobieopenshaw
Jika kamu mengunjungi Taiwan, kamu akan melihat banyak wanita cantik dengan berpakaian tipis menjajakan makanan ringan diluar kios dekat pinggir jalan. Mereka menunggu para pelanggannya membeli makanan itu. Biasanya para pelangan mereka laki-laki yang pekerjaannya supir taksi, supir truk, maupun yang lain.

Para wanita ini menjajakan makanan kecil yang lezat berupa buah pinang yang dibungkus oleh daun sirih. Sirih dari pohon palem pinang ini adalah zat psikoaktif yang paling populer ke empat di dunia setelah nikotin, alkohol dan kafein. Makanan ini dijual seharga 20.000 rupiah.

gadis pinang penjual kacang
foto : tobieopenshaw
Tradisi menjual kacang di Taiwan ini dimulai pada tahun 1960-an di Shuangdong Taiwan. Puncak kegiatan itu sendiri pada tahun 1990-an dan persaingannya begitu ketat karena hampir banyak yang lainnya menjajakan kacang dengan cara seperti ini.

Tapi pada tahun 2002, pejabat setempat menyalahkan perdagangan ini karena dianggap merusak moral bangsa dan juga menyebabkan kecelakaan mobil di beberapa tempat. Mungkin karena si pengendara terfokus pada si penjual kacang tersebut yang berpakaian minim.

Namun pada tahun 2007, atas kejadian yang telah terjadi pada tahun lalu itu. Para wanita penjaja kacang harus mematuhi aturan pemerintahannya yang baru yaitu untuk menutupi badan mereka supaya tidak tampil provokatif demi menghindari kecelakaan lalu lintas.

gadis pinang penjual kacang
foto : tobieopenshaw
Seperti dilansir odditycentral, seorang gadis pinang di Taoyuan dulu pernah mendapatkan 10juta rupiah per bulan dari penjualan kacang tersebut. Namun sekarang penghasilannya tidak seperti itu karena aturan pemerintahnya yang baru.

Pernah ada pembuatan film tentang wanita penjaja kacang ini di Taiwan akan tetapi tidak baik diterima oleh masyarakat sekitar karena dianggap wanita-wanita tersebut lebih layak disebut sebagai pelacur. Meskipun begitu, para wanita ini tetep terus bekerja disana demi mencari nafkah untuk kehidupannya.

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »

No comments:

 
Copyright © 2015 Aslinik!
Design by FBTemplates | BTT