Namun tidak semua penjara memiliki pengawalan yang ketat. Ada beberapa kasus napi yang bisa melarikan diri dari penjara. Dan berikut empat cerita pelarian napi dari penjara.
El Chapo, gembong narkoba di Mexico |
1. Memakai motor melalui lorong bawah tanah, Napi ini berhasil kabur
Penyelidikan tahanan narkoba ini masih terus diselidiki hingga kini. Lambannya penjagaan di sel tersebut menjadi tugas para penyidik untuk mencari tahu alasannya.
Sipir membutuhkan waktu 18 menit untuk berada di selnya ketika El chapo sudah melarikan diri. Kamera pengawas tidak merekam kejadian tersebut dengan alasan tertentu.
El Chapo, melarikan diri melalui sebuah terowongan sepanjang 1,6 km dan berlanjut dengan menggunakan sepeda motor yang telah disediakan untuknya.
Diyakini ada orang dalam yang terlibat dalam kaburnya El Chapo. Lantaran hal itu, kepala penjara dan dua pejabat lainnya dipecat.
Imbalan sebesar US$3,8 juta (Rp 50,8 miliar) akan diberikan kepada siapa saja yang mengetahui info tentang gembong narkoba tersebut sampai penangkapan, tutur Pemerintah Meksiko.
Sarung yang digunakan ke 7 Napi untuk kabur |
2. Tujuh Napi melarikan diri menggunakan sarung untuk memanjat tembok
Sebelum memanjat tembok, ke 7 Napi tersebut berhasil membobol dinding kamar berdiameter 40 sentimeter di sel tahan Lambaro, Banda Aceh.
Ketika polisi melakukan penyidikan, ditemukan sarung yang di sambung-sambung sepanjang 10 meter, yang kemudian diikat batu agar bisa dilempar ke atas tembok 8 meter.
Di atas tembok ada kawat berduri, namun tidak terlihat ada terjadi kerusakan pada kawat tersebut. Lalu di balik tembok hamparan sawah yang tanahnya berlumpur. Diperkirakan ketujuh napi tersebut melarikan diri melalui sawah itu.
LP tersebut memiliki 486 napi dan 5 regu yang beranggotakan 5 orang. Idealnya dengan luas LP tersebut harus memiliki 10 regu yang beranggotakan 10 orang.
Sehingga petugas tidak mencukupi untuk ditempatkan pada setiap pos yang ada di LP ini. Seperti pos yang ada di setiap sudut tembok dinding yang tinggi 8 meter tersebut.
Lapas Bastoy di Norwegia |
3. Papan selancar digunakan buat kabur oleh Napi ini
Lapas Bastoy dikenal sebagai penjara untuk napi dengan tingkat keamanan yang rendah, para napi dibebaskan melakukan tindakan apapun, seperti bertani, menonton film, bersepeda, berenang di pantai, bahkan karena terlalu bebas, mereka bisa bermain tenis atau melakukan sauna.
Napi belia yang baru berumur 20da malam hari, dengan sekop yang digunakan ditemukan paginya di tiga kilometer setelah bibir pantai.
Secara keseluruhan Norwegia adalah negara dengan tingkat residivis yang rendah, hal itu karena di dalam penjara para napi seperti menjalani kehidupan normal.
4.Gunakan bor listrik, dua napi kabur dari penjara terbesar di New York
Dua narapidana bernama David Sweat, 34 tahun, dan Richard Matt, 48 tahun, berhasil melarikan diri dari selnya di penjara terbesar di New York, Lembaga Pemton di Dannemora. Kasus ini baru pertama kali terjadi sejak penjara itu didirikan pada 1865 alias 170 tahun lalu. Amerika pun v>
Setelah melubangi dinding sel, mereka berhasil kabur melalui pipa yang tembus hingga ke jalan.
"Mereka pembunuh. Kini mereka kabur. Kami akan mengungkap bagaimanlarikan diri supaya kejadian ini tidak terulang lagi," kata Gubernur New York Andrew Cuomo dalam siaran televisi "Good Morning America".
Bagi warga setempat, penjara itu dijuluki "Siberia Kecil", merujuk penjara paling kejam dan ganas di Rusia. Di Lembaga Pemasyarakatan Clinton itu ada 3.000 narapidana yang dijaga oleh 1.400 sipir. Lokasi penjara itu dikelilingi oleh hutan dan lahan pertanian. Dari Montreal penjara itu bisa ditempuh dalam waktu 45 menit dengan mobil.
(merdeka)
(merdeka)
Dua Napi yang berhasil kabur di New york |
Sebelumnya
« Prev Post
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »
Next Post »
No comments: